Program "I Want To Eat Frog" Agaknya ni.
Antara program perkhemahan tentulah aktiviti memasak. Tetapi mungkin pelik sikit di sini adalah menu masakan yang terdapat dalam gambar ini ada hidangan katak.
Mungkin antara aktiviti dalam program perkhemahan ini adalah Program "I Want To Eat Frog".
Memang hebat dan macam-macam la pulak sekrang ni.
Sebenarnya ini adalah Gambar demonstrasi Ilmu Survival oleh PGA kepada guru-guru dan pelajar sebuah sekolah.
Setelah digemparkan dengan acara pegang anjing baru-baru ini, kini Malaysia dikecohkan pula dengan isu makan katak disekolah. Gambar-gambar yang memperlihatkan beberapa orang guru dan pelajar di sebuah sekolah telah tersebar secara meluas dilaman sosial sejak 22 Oct.
Bagaimanapun, ada pihak tampil untuk memberikan penjelasan. Menurut pihak terbabit, acara tersebut merupakan acara survival dari pihak sekolah, bukannya acara makan katak.
Assalamualaikum admin sstv(sukan star tv).. mohon jasa baik admin untuk remove pasal makan katak tu.. sebenarnya ia program demomstarsi ikhtiar hidup yg dijalankan oleh pasukan gerakan am (PGA) di sekolah. tiada sebarang program makan katak berlaku. Gambar tu sekadar pose dari guru itu
Berikut pula penjelasan dari seorang yang menyatakan anaknya salah seorang dari pelajar yang menghadiri program survival tersebut.
Diharap agar orang ramai tidak mudah percaya dengan apa yang disebarkan melalui media sosial terutamanya apa-apa yang berkaitan dengan isu yang panas sebegini. Diharap juga pihak yang mempunyai 'kuasa untuk menyebar' sentiasa memeriksa sumber dan kesahihan tentang perkara yang mereka kongsi. Cukup-cukuplah menyebar sebarang berita yang tidak pasti - SiakapKeli.com
UAI: Hukum Makan Katak
Hukum Makan Katak
Pendapat yang kuat, katak terlarang untuk dimakan. Hal ini berdasarkan hadis dari Abdurrahman bin Utsman radhiallallahu ‘anhu,
ذكر طبيب عند رسول اللّه صلى اللّه عليه وآله وسلم دواء وذكر الضفدع يجعل فيه فنهى رسول اللّه صلى اللّه عليه وآله وسلم عن قتل الضفدع
Ada seorang dokter yang menjelaskan tentang suatu penyakit di dekat Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, dokter itu menjelaskan bahwa katak bisa dijadikan obat untuk penyakit itu. Ternyata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh katak. (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)
Dalam riwayat yang lain, dari Sahl bin Sa’d As-Sa’idi,
أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن خمسة: “النملة، والنحلة، والضفدع والصرد والهدهد
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh 5 hal: Semut, lebah, katak, burung suradi, dan burung hudhud. (HR. Baihaqi)
Sebagian ulama menetapkan kaidah: “Setiap binatang yang dilarang untuk dibunuh maka haram untuk dikonsumsi.” Karena tidak ada cara yang sesuai syariat untuk memakan binatang kecuali dengan menyembelihnya. Sementara kita tidak mungkin menyembelih yang dilarang untuk dibunuh.
Ketika menjelaskan hadis dari Abdurrahman bin Utsman, As-Syaukani menyatakan,
فِيهِ دَلِيلٌ عَلَى تَحْرِيمِ أَكْلِهَا بَعْدَ تَسْلِيمٍ، أَنَّ النَّهْيَ عَنْ الْقَتْلِ يَسْتَلْزِمُ تَحْرِيمَ الْأَكْلِ
Hadis ini dalil haramnya memakan katak, setelah kita menerima kaidah, bahwa larang membunuh berkonsekuensi haram untuk dimakan. (Nailul Authar, 8:143)
Setelah kita menyimpulkan katak hukumnya haram, konsekuensi selanjutnya adalah haram untuk diperjual-belikan, sebagaimana dinyatakan dalam hadis:
إنَّ الله إِذَا حَرَّمَ عَلَى قَوْمٍ أَكْلَ شَيءٍ حَرَّمَ عَلَيهِمْ ثَمَنَهُ
“Sesungguhnya jika Allah mengharamkan suatu kaum untuk memakan sesuatu, maka Dia akan mengharamkan hasil penjualan barang itu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Antara program perkhemahan tentulah aktiviti memasak. Tetapi mungkin pelik sikit di sini adalah menu masakan yang terdapat dalam gambar ini ada hidangan katak.
Mungkin antara aktiviti dalam program perkhemahan ini adalah Program "I Want To Eat Frog".
Memang hebat dan macam-macam la pulak sekrang ni.
Sebenarnya ini adalah Gambar demonstrasi Ilmu Survival oleh PGA kepada guru-guru dan pelajar sebuah sekolah.
Setelah digemparkan dengan acara pegang anjing baru-baru ini, kini Malaysia dikecohkan pula dengan isu makan katak disekolah. Gambar-gambar yang memperlihatkan beberapa orang guru dan pelajar di sebuah sekolah telah tersebar secara meluas dilaman sosial sejak 22 Oct.
Bagaimanapun, ada pihak tampil untuk memberikan penjelasan. Menurut pihak terbabit, acara tersebut merupakan acara survival dari pihak sekolah, bukannya acara makan katak.
Assalamualaikum admin sstv(sukan star tv).. mohon jasa baik admin untuk remove pasal makan katak tu.. sebenarnya ia program demomstarsi ikhtiar hidup yg dijalankan oleh pasukan gerakan am (PGA) di sekolah. tiada sebarang program makan katak berlaku. Gambar tu sekadar pose dari guru itu
Berikut pula penjelasan dari seorang yang menyatakan anaknya salah seorang dari pelajar yang menghadiri program survival tersebut.
Diharap agar orang ramai tidak mudah percaya dengan apa yang disebarkan melalui media sosial terutamanya apa-apa yang berkaitan dengan isu yang panas sebegini. Diharap juga pihak yang mempunyai 'kuasa untuk menyebar' sentiasa memeriksa sumber dan kesahihan tentang perkara yang mereka kongsi. Cukup-cukuplah menyebar sebarang berita yang tidak pasti - SiakapKeli.com
UAI: Hukum Makan Katak
Hukum Makan Katak
Pendapat yang kuat, katak terlarang untuk dimakan. Hal ini berdasarkan hadis dari Abdurrahman bin Utsman radhiallallahu ‘anhu,
ذكر طبيب عند رسول اللّه صلى اللّه عليه وآله وسلم دواء وذكر الضفدع يجعل فيه فنهى رسول اللّه صلى اللّه عليه وآله وسلم عن قتل الضفدع
Ada seorang dokter yang menjelaskan tentang suatu penyakit di dekat Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, dokter itu menjelaskan bahwa katak bisa dijadikan obat untuk penyakit itu. Ternyata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh katak. (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasa’i, dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Syu’aib Al-Arnauth)
Dalam riwayat yang lain, dari Sahl bin Sa’d As-Sa’idi,
أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن خمسة: “النملة، والنحلة، والضفدع والصرد والهدهد
Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang membunuh 5 hal: Semut, lebah, katak, burung suradi, dan burung hudhud. (HR. Baihaqi)
Sebagian ulama menetapkan kaidah: “Setiap binatang yang dilarang untuk dibunuh maka haram untuk dikonsumsi.” Karena tidak ada cara yang sesuai syariat untuk memakan binatang kecuali dengan menyembelihnya. Sementara kita tidak mungkin menyembelih yang dilarang untuk dibunuh.
Ketika menjelaskan hadis dari Abdurrahman bin Utsman, As-Syaukani menyatakan,
فِيهِ دَلِيلٌ عَلَى تَحْرِيمِ أَكْلِهَا بَعْدَ تَسْلِيمٍ، أَنَّ النَّهْيَ عَنْ الْقَتْلِ يَسْتَلْزِمُ تَحْرِيمَ الْأَكْلِ
Hadis ini dalil haramnya memakan katak, setelah kita menerima kaidah, bahwa larang membunuh berkonsekuensi haram untuk dimakan. (Nailul Authar, 8:143)
Setelah kita menyimpulkan katak hukumnya haram, konsekuensi selanjutnya adalah haram untuk diperjual-belikan, sebagaimana dinyatakan dalam hadis:
إنَّ الله إِذَا حَرَّمَ عَلَى قَوْمٍ أَكْلَ شَيءٍ حَرَّمَ عَلَيهِمْ ثَمَنَهُ
“Sesungguhnya jika Allah mengharamkan suatu kaum untuk memakan sesuatu, maka Dia akan mengharamkan hasil penjualan barang itu.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Post a Comment